Mempertahankan Produktivitas Diri di tengah Kebijakan Bekerja dan Belajar dari Rumah
Kekhawatiran akan kedekatan dan kontak
dengan masyarakat karena takut tertular COVID 19, membuat kebijakan pemerintah
terkait social distancing, menjadi langkah yang paling tepat dilakukan.
Namun, tentunya hal ini harus didukung oleh sikap positif masyarakat dalam
mematuhi protokol yang telah ditetapkan seperti peningkatan kesadaran dan kedisiplinan.
Untuk melawan virus corona ini diperlukan peran serta masyarakat untuk hidup
sehat dan taat pada peraturan pihak berwenang.
Berdamai dengan COVID-19 tidak berarti
menyerah. Namun, kita diharapkan dapat mempertahankan produktivitas sekaligus
aman dari COVID-19. Masyarakat harus terus menerapkan gaya hidup modis dengan
pola pikir, sikap, dan pengalaman baru. Kita selalu diinstruksikan untuk
menjaga kebersihan diri, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker,
menghindari keramaian, dan tidak bepergian untuk keperluan yang tidak mendesak.
Di tengah kebijakan jarak fisik, tidak
dapat dipungkiri bahwa tinggal di rumah selama beberapa bulan tidaklah mudah,
dan ini merupakan fenomena yang menantang. Di era milenial, di tengah aktivitas
manusia yang padat dan beragam, tinggal di rumah dan kurang bergerak, dengan
komunikasi sosial yang sempit di awal-awal pandemi tentunya sangat berdampak
pada kesehatan emosional dan fisik. Selain itu, menyesuaikan diri dengan siklus
hidup yang baru dan tidak normal dapat membahayakan kesejahteraan psikologis.
Akibatnya, sebagian orang mengalami culture shock.
Namun demikian, menurut saya, kebosanan ini
sebenarnya dapat dikelola oleh individu masing-masing dengan melakukan hal-hal
yang produktif, menyenangkan, dan positif. Menjadi produktif dapat membantu
menghindari aktivitas monoton, meningkatkan kepribadian dan keterampilan
khusus, serta menghibur diri sendiri. Tak dapat dipungkiri, memanfaatkan koneksi
internet dan sosial media sangatlah membantu kita untuk mengatasi masalah-masalah
yang terjadi sehubungan dengan krisis covid 19 ini. Contohnya saja, social
distancing dapat digunakan untuk berbisnis dan menjual produk secara
online. Cara ini tentunya lebih produktif, hemat waktu dan tenaga dibandingkan
berjualan offline. Setiap orang juga dapat berbagi ide dan bertukar informasi
dalam komunitas dan jejaring virtual melalui komunikasi media sosial. Melakukan
pertemuan, diskusi, kerja kelompok, koordinasi, bernyanyi bersama teman secara
online adalah kegiatan yang menyenangkan.
Seseorang dapat mengetahui aktivitas yang telah dilakukan dan pekerjaan yang telah dihasilkan selama tinggal di rumah. Secara tidak langsung hal ini menimbulkan motivasi dan dorongan kepada orang lain untuk melakukan hal-hal produktif sesuai hobinya masing-masing. Selain itu cara ini juga dapat mengobati kerinduan untuk beraktivitas bersama teman-teman yang sering dilakukan sebelum pandemi COVID 19. Beberapa aplikasi digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas online seperti WhatsApp, Facebook, Google Meet, Zoom, Google Classroom, dll. Orang dapat melakukan panggilan suara, chat / pesan teks, dan panggilan konferensi audio / video dari aplikasi ini.
Keberadaan
Sekolah Bahasa Inggris Rumah Produktif Indonesia
Rumah Produktif Indonesia English School
(RPI-ES) adalah sekolah yang berdiri sejak krisis pandemi COVID 19 yang melanda
dunia. Sekolah Bahasa Inggris berbasis grup WhatsApp ini adalah sekolah di
bawah payung Rumah Produktif Indonesia (RPI).
RPI dirintis oleh Yanuardi Syukur, pria
produktif asal Tobelo, Maluku Utara, Indonesia Timur. Dia adalah seorang dosen
dan penulis. Ia kemudian dipercaya menjadi presiden pertama organisasi ini.
Rumah Produktif Indonesia juga merupakan organisasi berbasis WhatsApp yang
dibentuk untuk mempertemukan masyarakat Indonesia yang produktif. Dengan
berdirinya organisasi ini, para anggota diharapkan dapat saling memotivasi dan
menyemangati untuk tetap berpikiran positif, melakukan sesuatu yang bermanfaat,
menghasilkan karya yang fantastis, dan tidak membuat frustasi selama pandemi
COVID 19 dan arahan social distancing. Pada 18 Maret 2020, RPI
ditetapkan, sebulan setelah COVID 19 pertama di Indonesia diumumkan.
Di awal April 2021, Bapak Yanuardi, yang
juga merupakan mentor dan motivator saya menuntaskan sebuah buku dalam program “satu
bulan satu naskah”, kemudian mengajak saya untuk bergabung dalam RPI ini. Dan
hanya dalam sebulan pertama, RPI telah berkembang pesat menjangkau seluruh
tanah air. Hal ini tentunya menjadi momen yang baik untuk menambah jaringan dan
mengembangkan networking, meski dari rumah. Dan pada kenyataannya, saya tak
pernah sama sekalipun bertemu dengan sang presiden dan para anggota RPI lainnya
yang berasal dari seluruh tanah air dalam dunia nyata. Namun meski demikian, kami
tetap berkolaborasi dan bersinergi dalam berbagai macam kegiatan yang dilakukan
s ecara virtual seperti webinar, workshop, rapat pengurus, dan lain sebagainya.
Seiring berjalannya waktu, selain menaungi
Sekolah Bahasa Inggris (RPI English School), RPI juga memiliki banyak sekolah
dan divisi, seperti Sekolah Cina, Sekolah Korea, Sekolah Arab, Islamic Center, Sekolah
Media Kreatif, Sekolah Mandarin, Sekolah Parenting, Sekolah Riset dan
Penulisan, dll. Seorang direktur memimpin sekolah dan divisi ini. Pendirian
sekolah dan divisi tersebut pada awalnya untuk memetakan kepentingan anggota
yang memiliki latar belakang beragam.
Rumah Produktif Indonesia English School
sendiri didirikan pada tanggal 2 Mei 2020 di bawah komando sang Direktur,
Maghdalena. Tidak ada persyaratan khusus untuk bisa menjadi peserta di grup
tersebut. Anggota yang bergabung dengan sekolah ini adalah mereka yang memiliki
minat untuk belajar bahasa Inggris. Para anggota belajar secara gratis.
Tidak ada guru dan siswa di Sekolah Bahasa
Inggris berbasis grup WhatsApp ini. Semua anggotanya adalah pelajar yang ingin
belajar bersama untuk meningkatkan produktivitas diri. Oleh karena itu,
direktur memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengontrol dan mengelola
sekolah. Dalam menjaga stabilitas grup, direktur dibantu oleh Deputy of Direktur
(Wakil Direktur) yang kebetulan jabatan tersebut diamanahkan kepada saya.
Selain kedua penanggungjawab ini, RPI ES juga memiliki memiliki board of expert atau dewan ahli Pengajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing yang berkontribusi dalam memberikan sumbangsih ide tentang desain program, pengembangan kurikulum, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan inovasi untuk meningkatkan kualitas sekolah. Beberapa admin grup juga ditunjuk untuk membantu mengontrol kelancaran pendistribusian materi dan diskusi dalam grup, yang mana para penanggungjawab secara bergiliran mengarahkan dan memandu proses pembelajaran dan mengevaluasi tugas anggota jika diperlukan.
Proses
Pembelajaran di Rumah Produktif Indonesia English School
Rumah Produktif Indonesia English School
merupakan inovasi pembelajaran Bahasa Inggris berbasis aplikasi baru yang
memanfaatkan perkembangan teknologi. Uniknya, sekolah bahasa Inggris berbasis
grup WhatsApp tidak ada kaitannya dengan kurikulum sekolah formal. Grup ini
dibentuk atas dasar kesadaran dan inisiasi diri orang-orang produktif
Indonesia. Kehadiran kelompok ini memberi ruang dan kesempatan bagi warga untuk
meningkatkan potensinya dengan bergabung dan belajar bersama untuk tujuan
tertentu.
Seperti yang telah saya uraikan
sebelumnya, RPI-ES memiliki aturan, jadwal studi, dan kurikulum yang disusun
oleh pengurus kelompok dengan melibatkan dewan ahli dalam pengajaran bahasa
Inggris. Meskipun sekolah Bahasa Inggris berbasis grup Whatsapp ini bersifat informal,
peraturan kelompok dan jadwal belajar diatur seperti sekolah formal. Ini
bertujuan untuk mendisiplinkan anggota kelompok dan memperjelas arah
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Perbedaannya, pembelajaran
bahasa Inggris di sekolah cenderung membebani siswa dengan keharusan untuk
lulus mata pelajaran wajib ini. Sebaliknya, pelajar yang belajar bahasa Inggris
di RPI ES didasarkan pada keinginan dan kesadarannya, dan mereka tampak lebih
nyaman. Peserta yang melanggar peraturan atau tidak mengikuti jadwal belajar
pada waktu tertentu tidak akan dikenakan sanksi seperti di sekolah umum.
Pembentukan grup ini untuk memfasilitasi masyarakat Indonesia yang ingin
meningkatkan produktivitas dirinya, khususnya dalam bahasa Inggris. Oleh karena
itu, anggota yang tidak mematuhi aturan kelompok akan berdampak pada dirinya
sendiri.
Ada beberapa peraturan di RPI ES. Pertama, anggota diharapkan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dalam kelompok baik dalam program pembelajaran maupun obrolan sehari-hari. Kedua, Bahasa Indonesia diperbolehkan ketika menemukan kendala dalam mengungkapkan sesuatu berbahasa Inggris, namun kami harus menggunakan tanda petik pada kata / kalimat berbahasa Indonesia tersebut. Ketiga, semua anggota dapat berbagi pengetahuan dan informasi positif apa pun dalam grup, seperti artikel, idiom, lelucon, tetapi tidak mengandung konten pornografi atau berbahaya lainnya. Keempat, setiap anggota kelompok memiliki kebebasan untuk menanggapi setiap informasi yang dibagikan. Respon tersebut bisa berupa pemberian pertanyaan, mengumpulkan tugas, atau memberi nasehat. Kelima, peserta harus menyebarkan sikap positif, produktif, dan saling mendukung antar sesama anggota kelompok. Keenam, anggota kelompok tidak diperbolehkan untuk merendahkan anggota lain yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang lebih rendah. Ketujuh, anggota kelompok harus berkomitmen untuk mematuhi semua aturan dan mencoba berpartisipasi dalam obrolan harian dan kegiatan pembelajaran terjadwal. Kedelapan, jika anggota tidak dapat berpartisipasi dalam pembelajaran pada waktu tertentu, disarankan kepada kami untuk dapat mengumpulkan tugas keesokan harinya.
Jenis Kegiatan
Pembelajaran di RPI-ES
Aktivitas dalam grup Sekolah Bahasa Inggris berbasis WhatsApp
ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu aktivitas terfokus dan aktivitas bebas.
Kegiatan terfokus adalah pembahasan materi pembelajaran tertentu pada waktu
yang dijadwalkan. Bahan ajar dibagi menjadi empat macam; menulis, membaca,
berbicara, dan mendengarkan. Tujuannya untuk meningkatkan keempat keterampilan
bahasa Inggris tersebut. Kegiatan ini dipandu dan diarahkan oleh seorang Person
in Charge (PIC) yang telah diberi amanah bergiliran. PIC biasanya adalah mereka
yang menjadi administrator harian RPI-ES dan beberapa dewan pakar. Selain itu,
beberapa anggota kelompok lainnya dijadwalkan untuk memandu proses pembelajaran
secara sukarela. PIC tidak berarti mereka lebih mahir berbahasa Inggris. Karena
itu, mereka tidak mengajar. Mereka hanya memandu alur pembelajaran agar lebih
terarah. Mereka juga memotivasi peserta yang kurang aktif untuk tidak khawatir
membuat kesalahan tata bahasa dan dapat meggunakan bahasa Indonesia dengan
mengacu pada peraturan RPI ES point 2 dengan menggunakan tanda petik. Kami juga
didorong untuk lebih terlibat dan berpartisipasi dalam mengungkapkan pendapat
dan mengumpulkan tugas.
Kegiatan bebas adalah obrolan sehari-hari dengan berbagai
topik. Peserta bisa saling menyapa dengan mengucapkan "halo" atau
"selamat pagi". Anggota lama juga kerap menyapa anggota baru dengan
mengucapkan "selamat datang" atau "selamat menikmati suasana
grup", dilanjutkan dengan pertanyaan seputar identitas sehari-hari selama
pandemi covid 19 dan kami kadang membuat janji bertemu setelah COVID 19 lenyap.
Beberapa dari anggota grup menjadi lebih dekat, dan kami melanjutkan
pembicaraan dalam obrolan pribadi. Seperti hubungan kakak adik yang tiba-tiba
terjalin antara saya dengan Sang Direktur, Maghdalena yang kerap saya panggil
dengan sapaan manja Kak Ilen.
Dalam grup WA ini, kami terkadang mendiskusikan trending topik yang diselingi dengan lelucon untuk menciptakan suasana yang rileks, nyaman, dan fleksibel. Hal ini dimaksudkan untuk mengubah pola pikir masyarakat Indonesia yang menganggap bahasa Inggris rumit, membebani, dan membosankan.
Manfaat Bergabung di Rumah
Produktif Indonesia English School
Sebagaimana survei kecil-kecilan yang telah dilakukan
oleh admin grup mengenai motivasi yang mendasari para anggota untuk bergabung
dalam Rumah Produktif Indonesia English School ini bervariasi. Begitupun dengan
saya. Ada banyak manfaat yang saya peroleh, baik yang berhubungan langsung
dengan peningkatan keterampilan Bahasa Inggris maupun manfaat lainnya, seperti mendapatkan
banyak relasi baik dari dalam maupun luar negeri sehingga memperluas jaringan
pertemanan, mendapatkan ilmu dan pengalaman baru dari hasil sharing dengan sesama
anggota grup, dan tentunya kami dapat berbagi ilmu dan nilai-nilai positif sehingga
dapat saling memotivasi untuk bangkit dan tetap berproduktif di tengah pusaran
covid 19 yang mengguncang dunia. Ketiga manfaat ini persis dengan motto Rumah
Produktif Indonesia yaitu belajar, berkawan, dan bergembira.
Komentar
Posting Komentar