BidikUtama.com
Kebalikan dari buku fiksi, buku nonfiksi ditulis berdasarkan kenyataan yang didukung oleh data data dan sumber referensi
yang jelas, baik berupa wawancara, ataupun dokumentasi tertulis dan visual
lainnya. Olehnya, sebelum memulai menulis, si penulis perlu untuk melakukan
observasi dan riset. Dalam menghasilkan sebuah buku non-fiksi, si penulis
dituntut untuk memiliki kemampuan mengaitkan satu referensi dengan referensi
lainnya agar informasi yang disajikan terhidang dengan lengkap dan aktual dan
tidak menimbulkan hoax. Biasanya, buku nonfiksi diikuti dengan statemen yang
berasal dari sudut pandang penulis dalam menanggapi sumber data yang
ada.
- Ciri-Ciri Buku Nonfiksi
- Untuk lebih jelasnya membedakan antara buku fiksi dan nonfiksi, berikut ciri-ciri buku nonfiksi yang dapat kita kenali dengan mudah, yaitu
- Bersifat Fakta dan isi ceritanya dapat dibuktikan
- Ditulis dengan Bahasa Denotatif
- Memberikan Informasi Baru atau Penyempurnaan
- Ditulis dengan Metode Ilmiah
- Menggunakan Bahasa yang Baku
- Memberikan Informasi Keilmuan
- Ditulis Oleh Orang Khusus
- Uraiannya Tersusun Seperti karya Ilmiah
- Bersifat Fakta dan isi ceritanya dapat dibuktikan
- Buku nonfiksi menyajikan materi secara benar dan faktual yang tidak mengada-ngada berdasarkan imajinasi. Isinya dapat dipertanggungjawabkan dan dibuktikan kebenarannya secara keilmuan karena didasarkan observasi dan riset terlebih dahulu dan buktinya dapat ditemukan di lapangan.
- Ditulis dengan Bahasa Denotatif
- Berbeda dengan kepenulisan fiksi yang menggunakan makna konotasi, buku nonfiksi ditulis dengan menggunakan bahasa denofatif yang memiliki arti sebenarnya dan apa adanya seperti yang sehari hari kita gunakan.
- Memberikan Informasi Baru atau Penyempurnaan
- Informasi yang disajikan dalam buku nonfiksi dapat berupa ilmu pengetahuan baru ataupun penyempurnaan dari ilmu pengetahuan yang sudah ada namun dibahas kembali oleh penulis dengan sudut pandang berbeda.
- Ditulis dengan Metode Ilmiah
- Gaya bahasa yang digunakan dalam buku nonfiksi adalah gaya bahasa ilmiah, yang kadang terdapat beberapa istilah tidak akan dapat dipahami oleh orang awam. Istilah-istilah keilmuan ini biasanya dipahami leh pembaca yang bergelut di bidang/ rumpun ilmu tersebut, misalnya buku kesehatan, buku pelajaran, ensiklopedia, dan lain-lain.
- Menggunakan Bahasa yang Baku
- Buku ilmiah ditulis dalam bahasa baku yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan, bukan mengunakan bahasa alay dan gaul yang berlaku dalam kaum milenial.
- Memberikan Informasi Keilmuan
- Buku nonfiksi menyajikan informasi keilmuan tertentu dan dapat menambah wawasan serta pemahaman pembacanya.
- Ditulis Oleh Orang Khusus
- Buku nonfiksi merupakan jenis buku edukatif yang bersifat keilmuan. Oleh karena itu, buku nonfiksi tidak ditulis oleh orang sembarangan. Buku jenis ini harus ditulis oleh orang yang benar-benar paham dan expert dengan apa yang ditulisnya. Jika penulisnya tidak memiliki cukup ilmu dari apa yang ditulisnya, maka bisa menimbulkan miss persepsi, kurangnya informasi, hoax, dan menimbulkan kesesatan dalam bidang keilmuan.
- Uraiannya Tersusun Seperti Karya Ilmiah
- Menulis buku nonfiksi diawali dengan mengobservasi kebutuhan pasar yang disesuaikan dengan ide yang muncul. Oleh karena itu, sebelum memulai menulis, diperlukan outline agar dapat membantu penulis dapat tetap on the track (pada jalurnya). Karena itu, penguraian masalah dalam buku nonfiksi ini tersusun hampir sama persis seperti dengan karya ilmiah.
Komentar
Posting Komentar