Sang Primadona
Oleh Widya Rizky Pratiwi
Bunga mekar wangimu semerbak,
menjadi pelipur nestapa sanubari yang lebur.
Wahai kau sang primadona,
akankah kau bertunas menjelma menjadi penawar?
Ribuan resah ayal terucap,
memekau dengan lantang di relung hati,
dan meratap tiada bermuara.
Duhai kau sang adibintang,
dapatkah kau kembali menyambung rasa bertaut dalam asmara yang terangkai?
Gugusan bintang di langit berbinar menerangi sang malam,
kalbuku masih tetap terbelenggu dalam jeratan amor yang meredup.
Hai kau rembulan yang molek,
sudikah kau tersenyum diantara awan kelabu yang mencengkeram jiwaku?
Makassar,
April 11st, 2021
03.55 Wita
Komentar
Posting Komentar